Belajar, mungkin bagi beberapa anak muda, kata ini bisa jadi sangat membosankan. Lebih membosankan daripada kata ‘bermain’. Padahal, banyak sekali keutamaan dan keistimewaan belajar atau menuntut ilmu. Aktivitas belajar membuat kita memahami sesuatu yang sebelumnya tidak kita tahu menjadi mengerti. Belajar membuat kita lebih dewasa dan lebih cerdas secara emosional. Belajar juga membuat kita akhirnya sangup menilai hal yang baik dan buruk serta mengaplikasikan ilmu yang kita miliki untuk kebaikan bagi sesama.
Bagi kaum muslimin, menuntut ilmu adalah kewajiban, sebagaimana hadits Rasulullah saw: “Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Majah). Sekalipun demikian, ada saja kendala yang kita rasakan ketika menuntut ilmu, seperti rasa malas yang melanda, maupun kondisi ekonomi yang tidak menentu yang kadang sulit dialokasikan untuk biaya pendidikan walau hanya sekedar untuk membeli buku bacaan. Namun, sebenarnya, inilah cobaan bagi setiap orang yang ingin belajar, dan bukan berarti kita tak bisa mengendalikannya atau melewatinya. Yakinlah, Allah selalu ada bagi setiap orang yang ingin berusaha mendapatkan ilmu.
Ada beberapa pepatah yang mampu memotivasi kita untuk terus belajar. Kata motivatif ini Santriwati kutip dari tokoh-tokoh muslim dunia yang jasa keilmuannya masih bisa kita rasakan hingga detik ini. Ada juga hadits dan ayat al-Quran yang menjadi salah satu diantaranya. Ada baiknya kita resapi, agar kita bisa mengikuti jejak beliau untuk tak sekali pun mengacuhkan ilmu pengetahuan hingga akhir hayat menghampiri. Karena, ilmu yang didapatkan dari hasil belajar akan menjadi cahaya yang terus menerangi hidup dan hati kita.
- “Allah swt menjadikan ilmu bagi hati laksana air hujan bagi tanah. Sebagaimana tanah/bumi tidak akan hidup kecuali dengan curahan air hujan, maka demikian pula tidak ada kehidupan bagi hati kecuali dengan ilmu” – Ibnu Qayyim al-Jauziyah (Al-ilmu, Syarafuhu wa Fadhluhu, hal 227)
Orang yang berilmu ia akan tetap tenang menghadapi masalah apapun, karena di hatinya tertanam lentera yang membuatnya memahami makna kehidupan dan tujuan hidup yang sebenarnya.
- “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan” – Imam Syafi’i
Quotes yang satu ini cukup membuat kita tertohok. Memang faktanya, di lapangan, tindakan kriminal dikaitkan dengan latar pendidikan yang rendah. Tindakan tersebut dipicu karena faktor kebutuhan ekonomi yang kurang memadai. Orang yang bodoh tidak akan menilai sesuatu dari baik atau buruknya. Ia akan menghalalkan segala cara untuk mencukupi perutnya sendiri, sekalipun tindakannya membahayakan dan merugikan orang lain, seperti melakukan tindak kriminal. Kebodohan bisa menghanyutkan kita dalam jurang kemungkaran yang tidak kita sadari.

- “Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)
- Hasan Abdullah Sahal pernah berpesan bagi para santri pondok Modern Darussalam Gontor bahwa barangsiapa ketika menjadi santri, kemudian ia meninggal, maka sudah dipastikan dia syahid sekalipun bukan tentara yang maju di medan perang. Karena ia meninggal dalam keadaan menimba ilmu.
- “Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal: dari sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak shalih yang mendoakannya” (HR. Muslim)
Ayo belajar, belajar, dan kemudian sebarkan, agar jadi salah satu amal jariyah yang tak pernah putus hingga kita meninggal!
- “….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadilah: 11).
Tuh kan! Allah sendiri aja berjanji akan meningkatkan orang-orang yang berilmu, masa kita mau terus-terusan malas belajar? Pantas saja mereka yang berilmu, seperti kiai, profesor, doktor, dan para peneliti sering diundang sebagai pembicara di seminar-seminar ya! Mereka menjadi guru terbaik bagi kita-kita yang masih pembelajar pemula.
- “Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan karena jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan” – Imam Al-Ghazali
Wah ini bener, Gaes. Proses belajar itu sangat amat memakan waktu dan tenaga, bahkan biaya. Jadi, bersungguh-sungguh adalah cara terbaik menuntaskannya, maka kita akan terhindar dari jurang kebodohan dan kesesatan.
- “Ciri yang membedakan manusia dan hewan adalah ilmu. Manusia adalah manusia mulia yang mana ia menjadi mulia karena ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan” – Imam Al-Ghazali.
Kita sebagai manusia diamanahi menjadi khalifah terbaik di muka bumi dengan bekal akal pikirnya. Akal inilah yang kita gunakan sebagai alat untuk berpikir dan belajar sehingga mendapatkan ilmu. Maka harus disyukuri dan dimaksimalkan sebagai kekuatan untuk menjadi sebaik-baik pemimpin.
Bagaimana? Ketujuh quotes di atas bikin kita semangat lagi untuk menimba ilmu kan? Semoga bermanfaat ya! Jadi, kalau capek, berat, mahal pun tak apa-apa, harus kita ikhlaskan karena proses belajar memang tak semudah membalikkan telapak tangan atau menghabiskan sebuah kerupuk. Asalkan kita tetap gigih meraihnya, sebab ilmu itu untuk kebaikan diri kita sendiri baik di dunia maupun untuk meraih kebaikan kehidupan akhirat.
Ya Allaah.. tunjukkanlah kami jalan yang lurus!