Kepribadian merupakan bagian yang yang penting dalam menciptakan pergaulan. Jalaluddin (2012) menjelaskan bahwa kepribadian adalah cara berinterkasi yang khas oleh individu terhadap perangsang sosial dan kualitas diri yang dilakukan terhadap segi sosial lingkungannya.
Kita diberi akal dan hati oleh Allah untuk belajar, berpikir, dan mengolah rasa. Oleh karenanya kita suka bermain tebak-tebakan, apalagi menebak karakter seseorang untuk tujuan tertentu. Misalnya saja dalam hal memilih calon pasangan untuk menikah, atau untuk penempatan kerja profesional maupun akademik. Karena jika tak dimulai dari rasa penasaran, perkenalan atau bahkan ikatan tak muncul dengan tiba-tiba dan begitu saja.
Ternyata ada beberapa cara singkat untuk bisa menebak karakter seseorang. Santriwati merangkumnya dalam lima cara berikut yang mana kami rangkum dari berbagai sumber. Mari kita simak!
- Melihat CVnya
CV adalah singkatan dari Curriculuum Vitae yang merupakan lembaran berisi biodata diri atau profil singkat seseorang. Dalam CV biasanya tercantum hal-hal yang berkaitan dengan indentitas, data pribadi, aktivitas dan kebiasaan seseorang, seperti: nama, alamat, tempat tanggal lahir dan usia, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, aktivitas, prestasi, dan lain-lain yang diinformasikan secara deskriptif.
Karena CV mendeskripsikan data diri seseorang yang bersifat pribadi, maka dengan membacanya kita dapat sekilas menebak bagaimana sifat seseorang yang tertera di CV tersebut.
Tak heran setiap aplikasi seleksi beasiswa dan lowongan pekerjaan selalu membutuhkan persyaratan ini untuk mengetahui calon pelamar apakah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh penyedia lowongan demi tercapainya visi misi perusahaan. Dengan selembar CV, seorang pelamar bisa mempersuasikan dirinya semaksimal mungkin sebagai calon pekerja atau awardee yang layak untuk diterima sehingga mendapat peluang untuk bekerja di perusahaan tersebut maupun mendapat beasiswa.
- Ajak bicara dan berdiskusi
Setelah proses pemberkasan, biasanya tahapan seleksi selanjutnya adalah wawancara. Biasanya, proses ini melibatkan beberapa interviewer yang merupakan para ahli di bidang yang berkaitan dengan lembaga atau minat interviewee, juga psikolog dan kepala atau staf Human Resource Development (HRD). Dalam tahap ini, tak jarang para psikolog akan memberikan tes psikologi singkat dengan melempar pertanyaan-pertanyaan berupa konflik yang biasanya akan berdampak kepada kondisi psikologis seseorang saat itu, seperti konflik keluarga, harapan-harapan yang bisa jadi tidak terwujud, atau pertanyaan sepele yang sulit terjawab. Dari sana beliau akan menilai bagaimana pola pikir kita dalam menganalisis sebuah permasalahan dan menyelesaikan konflik tersebut secara pribadi. Hal ini sering menjadi acuan untuk menganalisis sifat terdalam maupun mendiagnosa penyakit mental yang mungkin sedang dialami interviewee. Hasil interview kemudian menjadi kesimpulan untuk menentukan apakah seseorang berjodoh dengan peluang penempatan kerja maupun beasiswa tersebut atau tidak.
Dalam sebuah acara podcast, duta baca nasional, Najwa Shihab juga mendukung penjelasan tersebut. Ia menyatakan bahwa karakter seseorang bisa dilihat dari bagaimana cara dia berbicara dan pola pikirnya.
- Meraba pola tulisan tangannya
Sebenarnya ada ilmu khusus untuk mempelajari hal ini, karena membaca karakter dari tulisan tangan tidak semudah ketika seseorang bertatap muka dan melakukan komunikasi secara langsung.
Grafologi adalah sebuah ilmu untuk mengetahui kepribadian seseorang melalui analisa pola tulisan tangannya. Deborah Dewi, seorang grafolog menyatakan bahwa tulisan tangan bukan hanya sebuah seni tetapi juga memiliki power yang mengandung kombinasi pola layout, pergerakan, kecepatan, ukuran, kemiringan, jarak, tinggi, lebar, tekanan, bentuk huruf secara detail, koma bahkan tanda titik. Seluruh elemen ini jika diintegrasikan dengan tepat bisa menggambarkan karakter pemilik tulisan tangan.
Jadi, menebak karakter melalui corak tulisan tangan seseorang pun perlu waktu dan pengalaman yang cukup agar hasil tebakan bisa lebih akurat.
- Melihat raut wajah
Wajah adalah salah satu unsur terpenting dalam pergaulan dan komunikasi. Dengan melihat dan mengenali wajah seseorang, kita dapat mengenali kepribadian lawan bicara. Wajah dianggap sebagai cerminan kepribadian seseorang, karena wajah seseorang merupakan anggota tubuh manusia yang paling tampak kelihatan dan bisa menunjukkan suasana dan perasaan hati.
Para ahli sudah lama mempelajari hubungan antara wajah dan kepribadian, sehingga muncul sebuah cabang ilmu yang disebut dengan fisiognomi. Wajah dapat memberikan banyak informasi tentang suasana hati, kesehatan, temperamen (watak atau sifat), serta status sosial dan ekonomi. Sejak 2000 tahun yang lalu, para tabib Cina sudah mempergunakannya untuk mendiagnosa penyakit. Pengenalan ciri dan perwatakan yang mendalam sangat membantu dalam mendiagnosa penyakit dan memilih terapi yang tepat. Orang-orang Cina menyakini konsep wajah mampu mempresentasikan energi, kekayaan, karakteristik, dan sifat seseorang.
Di Jawa sendiri, ada sebuah naskah tembang macapat kuno yang membahas tentang ilmu ini. Fisiognomi adalah seni dan ilmu yang digunakan untuk mengenal karakter seseorang dengan melihat wajah atau dikenal dengan Face Reading. Ilmu ini pertama disusun oleh Aristoteles dengan meniliti hubungan antara ciri fisik individu dengan watak kepribadian (Fauzan, 2018).
- Melihat telapak tangannya
Sebagaimana bentuk wajah, rahasia fisik dan kepribadian seseorang dapat dimonitor melalui telapak tangannya. Bahkan ketika khitbah, seseorang dibolehkan melihat wajah dan telapak tangan sang calon istri. Jumhur ulama menyatakan bahwa dengan melihat telapak tangan, seorang wanita bisa dinilai subur atau tidaknya (Sutisna, 2015).
Jika kita ingin lebih profesional menganalisa karakter seseorang melalui telapak tangan, kita bisa mempelajari ilmu Palmistry yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Ilmu ini mempelajari garis tangan manusia untuk membaca dan menganalisa kepribadian dan perilaku seseorang serta memperkirakan masa depan seseorang berdasarkan kebiasaannya tersebut. Dengan ilmu ini, kita mengetahui bahwa bentuk dan ciri-ciri tertentu dari jari dan telapak tangan bisa menggambarkan bagaimana sifat dan habit seseorang.
Itulah tadi lima trik untuk bisa menebak sifat atau karakter kepribadian seseorang. Walaupun nggak singkat-singkat amat cara menebaknya, yang penting gambaran umum tentang seseorang bisa terlihat dengan kelima cara tersebut. Namun, sepenasaran-penasarannya kita, tebaklah ia dengan husnudzon ya! Karena suudzon itu tak baik, sebagaimana firman Allah, “Wahai orang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurat: 12).
Semoga bermanfaat!
Referensi:
Fauzan A, Nur. 2018. Fisiognomi Imam Syafii dalam Naskah Wirasat Sapii. Jurnal NUSA Vol 13. No 2.
Jalaluddin. 1997. Psikologi Agama. Depok: Raja Grafindo Persada.
Sutisna. 2015. Syariah Islamiyah. Bogor: Penerbit IPB Press.