Salah seorang astrofisikawan pernah membuat statement, “wanita adalah misteri alam semesta yang belum berhasil ia pahami”. Mungkin ada benarnya bahwa perempuan adalah salah satu mahluk yang memang rumit untuk dimengerti, bahkan sebuah band Indonesia ternama, Ada Band menciptakan lagu yang berjudul ‘Karena wanita ingin dimengerti’. Lagu ini pun sempat menjadi lagu terhits di zamannya karena dianggap mewakili perasaan kaum hawa Indonesia. Tak ayal, yang sebelumnya tidak mengenalnya, bakal mendadak jadi fans beratnya gara-gara lagu tersebut.
Bagi para pria yang sudah berpasangan, pasti juga ingin mengetahui lebih dalam bagaimana memahami pasangannya. Karena tak jarang, timbul salah paham yang melahirkan pertengkaran-pertengkaran kecil yang bisa membuat hubungan menjadi kurang harmonis. Perempuan yang cenderung mengutamakan emosi, lebih mudah menangis, menjadi baper, mudah stress dan cemas, bahkan bisa marah tanpa sebab yang jelas. Terlebih ketika tiba saat menstruasinya, jangan ditanya lagi! Sudah pasti ritmenya selalu begitu. Tapi kemudian, pertanyaannya adalah: kenapa?
Secara fisiologis, Allah menciptakan struktur otak perempuan dan laki-laki memang berbeda. Salah satu bagian otak, hipotalamus berfungsi mengatur produksi hormon dan mengontrol sekresi kelenjar yang lain. Hormon bertugas mengatur stimulasi perkembangan, pengaktifan sistem imun, metabolisme dan fase kehidupan seperti pubertas dan menopaus, serta siklus reproduksi. Hal inilah yang bisa menyebabkan perubahan bentuk fisik dan emosi bagi para perempuan. Seperti misalnya saat pubertas, menstruasi, hamil dan menyusui.
Bahkan, di luar negeri banyak penelitian yang yang merelasikan antara perempuan dengan kesedihan, kemarahan, asertivitas, dan kecemasan. Anna M. Miller menuliskan dalam health.usnews.com bahwa faktanya, secara biologis, perempuan diciptakan untuk menjadi lebih verbal. Artinya, untuk lebih banyak berbicara tentang perasaannya, untuk lebih dalam merasakan perasaan dan mengekspresikannya, serta untuk memperhatikan perasaan orang lain.
Gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat juga bisa mempengaruhi hormon dan perubahan sensitivitas secara emosional. Misalnya, kebiasaan kurang tidur, kurang gerak, dan mengonsumsi junkfood dan minuman beralkohol atau soda dapat mempengaruhi sistem kerja hormon yang ujung-ujungnya bisa membuat kita kurang mahir mengatur emosi kita sendiri. Lobus frontal pada otak mampu menghambat sensor emosional dengan mengatakan, “tenang”. Namun saat kita kurang tidur atau terbiasa melakukan habit yang kurang baik, seluruh proses mekanisme ini pun tidak dapat bekerja dengan baik. Selain itu, trauma juga bisa menjadi penyebab kita begitu overly sensitive, karena saat kita mengalami kejadian traumatis, kita cenderung memendam perasaan yang membuat kita merasa gelisah dan tidak nyaman. Inilah jawaban mengapa kita mudah baper dan moody.
Karena hormon pada laki-laki dan perempuan berbeda, setidaknya ada lima hormon yang wajib kita ketahui sebagai perempuan. Antara lain: estrogen, progesteron, testosteron, prolaktin, dan FSH/LH. Santriwati akan membahasnya lebih jauh mengenai hormon-hormon ini di dalam artikel selanjutnya.

Anna menambahkan, sebenarnya perubahan emosi tersebut bukan hanya normal bagi perempuan, namun juga merupakan kekuatan untuk bisa bertahan, bangkit, dan move on. Sehinga para ibu tetap bisa menjalani hidup normal, tetap bersabar dan mengasuh putra putrinya dengan baik, para remaja pun tetap memiliki empati sehingga bisa berteman dan bergaul dengan baik. Kebaperan dan moody bukanlah sebuah penyakit, namun itu kelemahan yang seharusnya bisa dikontrol.
Disadur dari riliv.co, ternyata kondisi gangguan psikologis dan mental pada seorang wanita juga bisa membuat mereka menjadi baperan. Ada sebanyak 40% perempuan mengidap gangguan mental, dan pada beberapa kasus, kondisi semacam ini menjadi faktor yang membuat emosi tiba-tiba bergejolak.
Banyak cara untuk bisa mengendalikan baper dan moody. Bagi Anna, segala cara untuk mereduksi inflamasi bisa menjadi cara yang baik untuk merilis stress dan mengurangi beban rasa sakit secara fisik dan mental. Melakukan olahraga secara rutin, mengubah kebiasaan pola makan hidup sehat, menyibukkan diri dengan pekerjaan atau hobi yang disenangi, juga memperbanyak membaca bisa menjadi list daftar aktivitas untuk mengalihkan rasa baper yang kelewatan.
Sebagai muslimah, ada baiknya kita lebih dekat kepada Allah, karena satu hal yang kita yakini bahwa Ia-lah Dzat yang mengatur hati dan Maha membolak-balikkan hati. Memperbanyak ibadah untuk mengingat Allah dan dedikasi beramal shalih selain menjadi ladang pahala, juga bisa menjadi obat baper paling mujarab. Ada loh doa agar hati kita tidak mudah baper dan terpengaruh dengan perkataan atau sikap seseorang, agar kita teguh kepada iman Islam. Begini doanya, “Yaa Muqallibal quluubi tsabbit qalbii ‘alaa diinik”, artinya, “Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu”. Kita harus selalu ingat, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.