unsplash.com Debby Hudson

7 Cara ini Bikin Kamu Nggak Baperan Jadi Orang

7 Cara ini Bikin Kamu Nggak Baperan Jadi Orang

 

Perempuan lebih mengedepankan perasaan daripada logika, begitu katanya. Hal ini menyebabkan kaum hawa lebih sensitif terbawa perasaan daripada kaum laki-laki yang cenderung lebih cuek dan woles aja. Tapi ternyata baper nggak cuma dialami kaum hawa kok, kaum adam juga pernah mengalaminya. Kondisi baper bisa membuat kita selalu teringat tentangnya karena perkataannya maupun sikapnya kepada kita. Orang yang mudah baper biasanya cenderung takut gagal dan takut mengambil resiko yang melibatkan emosi dalam hubungannya. Kebaperan bisa mempengaruhi perubahan emosi yang jika dibiarkan berlarut-larut juga tak baik, bahkan tanpa disadari bisa memicu penyakit dan gangguan psikologis seperti psikosomatis, sindrom kecemasan, perubahan mood yang drastis, stress, bahkan depresi.

Tapi jangan khawatir, Gaes! Beberapa cara berikut bisa membuatmu teralihkan dari rasa baper yang melanda. Simpel dan sepele kok, yuk cek satu persatu!

  1. Memperbanyak mengingat Sang Pencipta Hati

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah lebih banyak mengingat Allah. Lho, apa hubungannya baper dengan Allah? Ya ada dong hubungannya. Baper itu singkatan dari ‘bawa perasaan’. Sedangkan perasaan munculnya dari hati, nah yang menciptakan hati kan Allah. Oleh karenya, lebih dekat dengan Sang Pencipta Hati dan terus mengingatnya adalah cara terampuh untuk mengalihkan hati ini dari rasa baper yang sebenarnya nggak penting-penting banget diperlama.

  1. Lebih memahami realita daripada ekspektasi

Pernah dong kita diperlakukan dengan sikap maupun perkataan yang kurang menyenangkan yang bahkan seseorang itu mungkin ngga sengaja melakukannya. Atau ada sih yang sengaja, ya biar kita berubah jadi lebih baik, itu kritik namanya. Yaaah, namanya juga hidup, kadang ekspektasi memang tak sesuai dengan realita. Dan itu nggak apa-apa dan nggak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah ketika kita tak memahami bahwa hidup memang tak melulu manis, namun juga ada pahitnya. Satu hal yang harus kita yakini adalah, segala proses pahit itu adalah cara Allah membentuk kita dengan mental dan karakter yang kuat. Setelah kita bisa paham realitanya, kita akan mudah menangkap dan memahami hikmah di balik itu semua. Makanya, baper jangan lama-lama ya!

  1. Sibukkan diri dengan banyak aktivitas

Baper selalu melanda ketika pikiran kita sedang kosong sehingga yang teringat adalah tentang dia. Menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas bisa mengalihkan baper karena kita akan terfokus untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut daripada berlama-lama memikirkan tentang dia yang endingnya bikin hati jadi baper dan sensitif.

Well¸ kita bisa mulai dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci pakaian dan memasak makanan kesukaan. Mengisi waktu luang dengan hobi-hobi yang menyenangkan juga akan membuat perasaan kita lebih bahagia dan bermanfaat, apalagi jika bisa menghasilkan pundi-pundi dolar dari sana. Wah, hilang deh bapernya.

  1. Mendengarkan atau menonton sesuatu yang positif dan penuh semangat

Kita bisa mendengarkan musik dengan tempo yang upbeat, atau malah dengerin lagu shalawat yang bisa bikin hati lebih tenang dan jadi ingat poin pertama. Mendengarkan podcast yang motivatif bisa menginspirasi kita untuk bersemangat agar cepat move on dari rasa baper itu sendiri. Menonton dan mendengarkan kajian dari ustadz yang luwes dan humoris, seperti Gus Muwafiq, Gus Baha’, Ustadz Abdul Somad, dan lain-lain,  juga termasuk tips keempat ini ya!

unsplash.com Debby Hudson
  1. Perbanyak membaca buku

Tips kelima ini banyak banget lho manfaatnya. Selain mampu meningkatkan kapasitas keilmuan kita biar ngga segitu-segitu aja karena akan ada banyak informasi baru yang akan kita peroleh, ternyata membaca buku juga bisa menghilangkan baper. Tau nggak kenapa? Karena “Buku adalah sebaik-baik teman duduk”. Kita harus bisa jadi orang pintar yang juga pandai mengedepankan logika atau berpikir panjang, daripada perasaan. Tujuannya? Ya biar nggak baperan. Bisa bayangkan, perempuan itu kan bakal jadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Sekolah pertama bagi generasi yang lahir dari rahimnya. Gimana kalau si Ibu punya mental baperan? Anak ngompol, ibunya malah baper, nangis atau marah-marah. Anak nangis, ibunya ikut nangis. Anak ingin main, ibunya baper dan jadi overprotektif. Apa jadinya generasi 2075?

Meningkatkan pengetahuan dengan membaca adalah satu cara paling ampuh mengatasi serangan baper bertubi-tubi.  

  1. Olahraga dan pola makan sehat

Menurut seorang reporter senior Amerika, Anna Miller menyatakan bahwa kebiasaan hidup yang kurang sehat bisa memicu perubahan hormon yang menyebabkan gangguan emosi sehingga membuat kita overly sensitive atau baper. Istiqomah dengan olahraga dan memperbanyak air putih, buah dan sayur, bisa menjaga kestabilan hormon tersebut sehingga kita bisa merasa lebih positif dan bahagia.

  1. Menonton acara humor seperti stand up comedy

Kita bisa mengalihkan rasa baper dengan cara yang ketujuh ini. Menonton acara humor dapat menjadi pilihan aktivitas yang bisa menghibur dan membuat kita bahagia. Selain sekedar menghabiskan waktu, menonton acara humor bisa mengubah selera humor kita. Awalnya, bisa saja kita baper karena terlalu serius menanggapi berbagai hal, termasuk bercandaan teman kita. Banyak kisah ngenes yang diceritakan para komedian, tapi malah menjadi bahan materi yang dikemas secara unik untuk ditertawakan. Nah, menikmati humor dengan santai bisa membuat kita lebih memahami bahwa selera humor tiap orang memang berbeda, dan dengan cara inilah kita belajar tentang itu, untuk menertawakan ke-ngenes-an, dan untuk tidak baperan saat dikata-katain orang. Bisa jadi, kita mendapat hidayah dari kisah mereka itu.

santriwati indonesia
More Stories
KEREN! Lima Muslimah ini Berprestasi di Kancah Internasional